Kolak tidak sehat untuk berbuka puasa

16.44

KOLAK, makanan khas yang selalu ada dalam menu berbuka puasa, menurut ahli nutrisi ternyata bukanlah makanan yang sehat untuk dimakan setelah 14 jam menahan lapar dan haus. Pada acara bincang-bincang Cara Mudah Mengikuti Food Combining, di Balai Sidang Jakarta, akhir pekan lalu, ahli nutrisi Wied Harry Apriadji, mengatakan kolak tidak sehat karena mengandung gula dan lemak yang terlalu tinggi. Kombinasi keduanya membuat alat pencernaan secara tiba-tiba bekerja berat, setelah sebelumnya beristirahat seharian. Lulusan Institut Pertanian Bogor itu menyarankan agar mengikuti teladan Nabi Mohammmad SAW yang hanya makan kurma dan minum air putih untuk berbuka. Karena meskipun mengandung gula yang kadarnya cukup tinggi, dan sama-sama  manis seperti kolak, karbohidrat yang dikandung kurma mudah dicerna.

“Dalam berpuasa yang harus ditekankan adalah nilai spiritualnya. Puasa akan menjadi percuma kalau kita hanya mengubah jam makan yang harusnya siang  menjadi malam,” ujar Wied. Menurut Wied, dalam analisa nutrisi, orang yang hanya minum air putih selama 40 hari tidak akan sakit dan meninggal. Kebutuhan nutrisinya juga akan terpenuhi.

“Kan kalau berpuasa kita tidak banyak keinginan sehingga nutrisi tidak  banyak terkuras. Saat berpuasa semuanya akan lebih tenang, nutrisi lebih dihemat,” kata konsultan gizi yang juga redaktur sebuah majalah kesehatan itu. Wied pernah menerapkan pola makan Food Combining dengan cara  mengonsumsi buah dan sayur secara terpisah, dan porsinya sama dengan asupan karbohidrat serta protein ke dalam tubuh. Selain itu, protein dan karbohidrat juga tidak dimakan bersamaan. Cara makan seperti itu dibuat dengan mempertimbangkan lamanya proses pencernaan dalam tubuh agar nutrisi  zat makanan dapat diserap secara sempurna. Pola makan semacam itu tetap ia terapkan saat menjalankan puasa. Meskipun porsi makan menjadi lebih sedikit. Namun, dengan penyerapan yang maksimal, tubuh tetap dapat menjalankan  aktivitas sehari-hari secara normal.

Kalau minum es belum-belum sudah kenyang

Rasa lapar dan haus saat puasa lebih merupakan efek sesaat yang dapat diatur. Dengan kata lain, rasa lapar dan haus bukanlah tanda mutlak dari  kebutuhan tubuh akan makanan. Kebutuhan energi, untuk bekerja misalnya, bisa dipenuhi dari cadangan energi pada hati, otot, lemak di bawah kulit, dan lain-lain. Justru berpuasa merupakan kesempatan memobilisasi timbunan lemak.  Puasa juga mengistirahatkan “mesin pencernaan” selama beberapa jam. Oleh karena itu, puasa tidak harus menimbulkan gangguan kesehatan, bahkan dalam banyak kasus justru membuat tubuh lebih sehat. Untuk itu diperlukan  pengaturan berbuka dan makan sahur yang benar. Berbuka dan makan sahur tidaklah sekadar memasukkan makanan. Selama berpuasa, kadar gula dalam darah lebih rendah dibandingkan dengan keadaan tidak berpuasa. Padahal, gula  merupakan sumber tenaga yang segera dapat digunakan. Gula inilah yang perlu segera diperoleh saat berbuka puasa, tetapi jangan berlebihan sebab akan mengganggu kenikmatan menyantap menu utama.

Puasa Tanpa Bau

Daun sirih berguna untuk menghilangkan bau mulut selama puasa Allah  SWT memerintahkan puasa pada orang-orang beriman, tujuannya agar mereka lebih bertakwa. Pelaksanaannya di bulan Ramadan dan hari-hari yang telah dianjurkan untuk berpuasa. Setiap orang yang berpuasa tentunya ingin tetap  sehat. Dr. Samuel Oentoro, MS. dari Klinik Nutrifit, menganjurkan agar orang yang menjalankan puasa tetap mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang, yaitu sumber karbohidrat, lemak, protein hewani dan nabati serta asupan sumber  mineral dan vitamin, saat sahur maupun buka puasa. Dengan demikian, meski sepanjang pagi hingga sore hari tidak makan dan minum, tubuh tetap dalam keadaan sehat dan bugar. Meski badan dalam keadaan sehat dan bugar, gangguan sosial kerap dialami oleh orang yang sedang berpuasa, yaitu bau mulut. Hal  ini dimungkinkan karena sejak batas imsak saat menjelang subuh hingga berbuka ketika magrib, lambung dalam keadaan kosong. Menurut Dr. Rosa dari Klinik Prorevital, Jakarta, keadaan lambung kosong serta hawanya yang keluar  lewat mulut menimbulkan bau tak sedap. Terlebih bila orang itu mengalami sakit maag. Bau yang keluar akan lebih menyengat.

“Sebenarnya dalam keadaan normal saja mulut kita penuh dengan bakteri. Bakteri-bakteri itulah yang menyebabkan bau mulut. Mulut menjadi tidak bau  karena terbilas oleh air dan makanan ketika kita tidak berpuasa. Mengonsumsi terlalu banyak makan yang beraroma seperti bawang putih pun mengakibatkan bau mulut,” tutur Dr. Rosa.

Ada beberapa jenis tanaman yang cocok untuk mengatasi bau mulut dan bau badan. Tanaman itu mengandung bahan aktif berbau segar dan bermanfaat mematikan atau mengendalikan pertumbuhan bakteri serta memberikan bau harum  bagi tubuh. Menurut Hj. Sarah Kriswanti S., herbalis asal Bandung, Jawa Barat, tanaman-tanaman itu adalah adas, kapulaga, pegagan, melati, sirih, jeruk nipis, dan kunyit. Berikut ini cara meramu bahan-bahan tersebut:

  1. Bahan: 1 sendok teh adas, 1 cangkir daun beluntas, 2 biji kapulaga, 1 gelas air. Cara Membuat: Bahan direbus dalam wadah tertutup dengan api kecil selama setengah jam, diamkan hingga hangat, lalu diperas. Air perasan  tersebut dikumur-kumur lalu ditelan. Ramuan ini untuk 3 kali pemakaian. Lakukan hingga beberapa hari.
  2. Bahan: 1 genggam daun beluntas muda. Cara membuat: Daun beluntas dicuci bersih lalu dikukus. Makan sebagai lalap. Lakukan hingga beberapa hari.
  3. Bahan: 3 buah jeruk nipis, kapur sirih secukupnya. Cara membuat: Jeruk nipis diiris-iris. Taburkan kapur sirih pada permukaan irisan jeruk nipis tersebut. Kemudian oleskan pada ketiak, biarkan selama 15 menit.  Seteiah itu cuci bersih dengan air. Lakukan setiap selesai mandi.
  4. Bahan: 8 butir kapulaga, 1 cangkir daun pegagan, 2 gelas air. Cara membuat: Kapulaga yang telah dicuci bersih dihancurkan, kemudian dicampur dengan daun pegagan. Tambahkan air, lalu direbus dalam keadaan tertutup hingga mendidih, selama setengah jam. Tetap dalam keadaan tertutup, rebusan didiamkan hingga terasa hangat, kemudian disaring atau diperas. Air perasan  diminum setiap pagi pada saat perut masih kosong. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
  5. Bahan: 30 buah kuntum bunga melati, 1 gelas air matang. Cara membuat: Bunga melati direndam 1 malam dalam keadaan tertutup dalam wadah  plastik atau kaca. Airnya diminum setiap pagi selama lima hari berturut-turut.
  6. Bahan: 5 helai daun sirih, 3 gelas air. Cara Membuat: Daun sirih yang telah dicuci bersih direbus dengan air bersih hingga mendidih selama 15 menit. Biarkan rebusan air hingga dingin dalam keadaan tertutup. Gunakan  rebusan air sirih untuk kumur-kumur sebanyak 3 kali sehari. Setiap kali kumur, gunakan 2 sendok makan. Lakukan hal ini hingga beberapa hari.
  7. Bahan: 2 jari kunyit, gula aren secukupnya, 1 gelas air. Cara membuat: Kunyit dicuci bersih lalu diparut dan diremas dengan air. Setelah itu tambahkan gula aren, kemudian aduk-aduk hingga rata. Selanjutnya campuran ini diperas atau disaring. Air perasan diminum sekaligus pada malam  hari menjelang tidur. Lakukan hal ini selama beberapa hari.
  8. Bahan: 15 helai daun muda jeruk nipis, tepung beras secukupnya.Cara membuat: Daun jeruk nipis dicuci bersih lalu dihaluskan. Tambahkan tepung beras secukupnya pada halusan daun jeruk nipis. Campuran itu diaduk sampai rata, kemudian bentuklah menyerupai pil, butiran pil tersebut ditelan sebanyak tiga kali sehari satu butir setelah makan. Lakukan hal ini selama beberapa hari.

 

Share this :

Previous
Next Post »