Jus buah mengandung banyak nutrisi. Namun, kandungan gizi yang terdapat dalam jus buah tidak mencukupi seluruh kebutuhan gizi anak-anak.
Sebuah penelitian yang dilakukan The American Academy of Pediatrics Committee on Nutrition menyebutkan, secara umum jus buah mengandung air, karbohidrat, gula, dan protein. Namun, jus buah tidak mengandung cukup banyak lemak, mineral, atau vitamin (selain vitamin C), yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak.
Jus buah mempunyai kandungan karbohidrat tinggi, sehingga jika dikonsumsi berlebihan akan menyebabkan diare, nyeri perut, kembung, dan gas dalam perut. Selain itu, jus buah juga tidak mengandung banyak serat sebagaimana buah segar yang belum diolah.
Studi ini juga menunjukkan, pemberian jus buah pada anak usia 4-6 bulan (terutama yang pernah mengalami kolik), sebelum mereka dikenalkan dengan makanan padat, dapat mengakibatkan kesulitan penyerapan karbohidrat. Anak yang rentan terhadap kolik akan menjadi rewel, mengalami gangguan tidur dan memiliki lebih banyak gas dalam perutnya, setelah minum jus tertentu.
Pemberian jus buah pada bayi yang belum mendapatkan makanan padat dapat menyebabkan malnutrisi jika jus tersebut digunakan sebagai pengganti ASI atau susu formula.
Studi itu memberikan rekomendasi mengenai konsumsi jus buah pada bayi dan anak-anak:
1. Jus buah tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 6 bulan.
2. Setelah 6 bulan, bayi tidak boleh mengonsumsi jus buah dari botol dan cangkir, yang menyebabkan mereka dapat dengan mudah meminumnya sepanjang hari.
3. Bayi tidak boleh diberikan jus buah saat waktu tidur.
4. Untuk anak usia 1-6 tahun, konsumsi jus harus dibatasi sekitar 110-165 ml/hari.
5. Untuk anak usia 7-18 tahun, konsumsi jus harus dibatasi sekitar 230-330 ml/hari.
sumber : suara merdeka.com
0 Komentar